Senin, 03 Februari 2014

Pensiun Dakwah

Dakwah.. sebagian orang menyangka bahwa dakwah adalah aktivitas yang khusus diwajibkan kepada para santri atau kyai, Hanya wajib bagi para ulamaa dengan menihilkan dirinya dari kewajiban ini. Berbagai alasan dikemukakan ketika tawaran untuk menuntut ilmu islam maupun dakwah disampaikan kepada mereka. Yang kebetulan kaya dan banyak bisnis mengatakan," saya sibuk maaf yaa, ", seolah dakwah adalah kerjaan para pengangguran. Sebagian lain yang kebetulan kesulitan harta, beralasan," duh, saya ga ada alokasi dana untuk itu, apalagi waktu. Dibelain seharian cari penghidupan saja ga cukup"., Seolah dia menafikkan bahwa yang mewajibkannya dakwah itu juga yang memiliki semua rejeki manusia.Yang kebetulan belum punya ilmu, beralasan," Duh, saya ga punya ilmunya, takut nanti salah menyampaikan, yang pinter pinter saja ya yang dakwah", seolah ilmu itu jatuh dari langit tanpa upaya mendapatkannya.Seribu satu alasan dipakai manusia untuk menghindarkan diri dari kewajiban ini demi menutupi sikap malas dalam melaksanakan hukum Allah.

Ada pula tipe kedua , yaitu pengangguran dakwah terselubung. siapa mereka? Yaitu seorang yang secara dhohir berdakwah, namun sebenarnya hatinya sudah tidak terpaut dengan dakwah. Ruhnya telah hilang dari aktivitas dakwah. Kegiatan dakwah, dan thalabul ilminya hanya rutinitas tanpa target yang benar. Hatinya berkelana jauh ke suatu tempat bernama dunia, syahwat dan kemaslahatan pribadi. Akibatnya dakwah terasa hambar, hanya menyediakan waktu sisa untuk dakwah, sering melemparkan tanggung jawab dakwah kepada orang laian, tidak sungguh-sungguh dan meremehkan aktivitas dakwah, serta mudah putus asa pada saat dakwah menghadapi tantangannya.Jangankan untuk mengembangkan sayap dalam dakwahnya, mempertahankan diri untuk tetap aktif saja susah payah. 

Betapa mudahnya bagi Allah membolak balik hati manusia. Hati akan mudah tunduk kepada syariah ketika ketaatan kita lakukan dengan istiqamah, sebaliknya sekali kita membuka pintu kesesatan, maka akan terbukalah pintu pintu kesesatan yang lain. Maka seorang pendakwah sekalipun, ketika ia coba coba untuk menjauh dari syariah, akan sangat pasti sedikit demi sedikit pula perisai imannya terkikis, keberanian dan kepercayaan dirinya sebagai pengemban dakwah menurun,  Kesibukannya mulai terpaling menjadi kesibukan yang kosong dari nilai akhirat. Maka tidak heran, jika kemudian kita temui banyak aktivis dakwah " berguguran". 

Memilih dakwah sebagai jalan hidup adalah pilihan terbaik. Karena dengannya hati yang lalai akan segera kembali, jiwa yang lemah akan segera dikuatkan kembali. Dakwah bukanlah profesi, yang dengannya manusia mencari kemaslahatan diri, Dakwah adalah jalan yang ditempuh oleh para Nabi, para syuhada dan orang orang shalih.Dakwah adalah rumus untuk mencari kebahagiaan hakiki. Bagi yang masih tersibukkan dengan target duniawi yang tak ada habisnya, mari kita ingat, bagaimana sifat dunia. Ia datang memberi harapan, namun ketika sudah nyaris kita dapatkan, Ia tiba tiba sirna, lenyap dan kadang berpindah tangan.Lantas kenapa dunia yang selalu ada dalam angan angan?.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar