Kamis, 01 Agustus 2013

Refreshing ituu ... Shalat malam

"Sungguh aku sangat senang bila malam datang. Hidupku terasa nikmat dengannya dan mataku terhibur dengannya karena dapat bermunajat kepada Zat yang aku sangat suka mengabdi dan merendahkan diri di hadapan-Nya"

Hidup ini pilihan? kalau kata saya, tidak juga. Hidup sesungguhnya tidak bisa memilih, jika ingin selamat. Karena hanya ada satu pilihan yang benar dalam hidup.Allah memang kasih kita dua jalan, jalan taqwa dan jalan fujur. Tapi diantara dua itu semua punya konsekwensi. Kalau mau milih jalan taqwa ya selamat, kalau milih jalan fujur ya celaka.

 Saya pikir manusia yang berakal jernih ga mungkin ambil jalan fujur. Itu namanya menyiksa diri yakann? Gimana engga, kita akan dihadapkan pada pengadilan akhirat, pengadilannya sama, hakimnya sama, standar hisabnya sama,Pasti konsekwensinya juga sama kan? ga ada keringanan atau previlege buat anak pejabat, buat anak ulama, bahkan para nabi pun akan merasakan hal yang sama. 

Mestinya kita harus merubah mindset ya, biar ga mikir, "hidup hidup aku, terserah aku mau kugimanain hidup itu". Coba kita rubah,"Hidupku memang milikku, tapi aku harus mengikuti aturan yang benar biar hidupku selamat". Nah aturan yang benarnya kayak apa? Itulah aturan agama, amanah hidup yang besar, ini yang butuh dicari, di fahami dan di bumikan dalam kegiatan sehari hari. udah gitu ditularkan kepada yang lain. Kebayang ya, bahwa setiap muslim itu mesti jadi da'i. Penyeru kepada yang lain untuk menetapi hidup yang benar. Makanya tepat bahwa, Allah menyiapkan manusia sebagai khalifah fil ardh. Atau dalam Qs Al Muzammil ayat 5 :

 " Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang sangat berat".

 Perkataan yang berat ini maksudnya adalah amanah yang sulit, beban berat, serta perintah perintah yang membutuhkan tekad kuat dan semangat yang tinggi. Itulah amanah yang ditolak oleh langit dan bumi,karena keduanya ga sanggup untuk memikulnya, lalu ia dibebankan kepundak manusia.

Siapa gerangan yang mampu memikul tugas sebagai da'i, penyeru amanah agama, amar ma'ruf nahy munkar tanpa bekal yg bisa ia gunakan dalam perjalanannya menuju Allah?  Tidak akan mampu, sebuah amanah berat ini dipikul tanpa suatu bekal. Perjalanannya akan terhenti ditengah jalan dan akan mati sebelum sampai pada tujuan. Bekal itu tidak lain adalah kebersamaan dengan Allah. Kapan kebersamaan itu ditemukan? jawabannya adalah pada saat shalat malam.

Shalat malam adalah madrasah paling agung bagi seorang mukmin. Dengannya seorang mukmin membina dirinya, berkenalan dengan Tuhannya, memahami seluruh makna makna dan sifat sifat-Nya. Madrasah shalat malam adalah madrasah untuk belajar khusyu, tunduk, berserah diri dan bertaubat kepada Allah SWT. Sujud kita pada malam hari adalah kunci kebesaran kita pada siang hari. Sujud malam itu adalah rahasia kesuksesan kita, senjata kemenangan kita,dalam menyeru kepada Allah di siang hari.

Shalahuddin al Ayyubi, pada malam hari sering berjalan melewati kemah kemah pasukannya. Jika ia melihat salah satu kemah yang didalamnya tidak melaksanakan shalat malam, maka ia akan segera membangunkan mereka dan memarahi mereka. Khalid bin Walid, orang yang menyaksikan beliau berkomentar," Khalid dan rekan rekannya seperti malaikat yang berwujud manusia". Karena pada malam hari hingga masa menjumpai Allah, beliau dan kawan kawannya senantiasa melaksanakan shalat malam dan membaca alquran dalam shalat mereka. Muhammad al Fatih, sang penakluk, beliau tidak pernah melewatkan shalat malam semenjak masa balighnya.

Sungguh shalat malam itu adalah hiburan , refreshing bagi seorang mukmin ketika ia dihadapkan pada cobaan dan banyaknya masalah. dengan shalat malam ia dapat berdiri dan mengadu di hadapan Tuhan, Sang Pemilik dirinya, Zat yang memiliki segala sesuatu.Yang jjika menghendaki sesuatu cukup Dia berfirman," jadilah" lalu sesuatu itu menjadi ada.Dalam shalat malamnya, seorang mukmin mengadukan kegalauannya serta memohon pertolongan kepada Nya.Munajat ini lalu menghilangkan seluruh duka dan kesedihannya, gimana engga, sementara ia melimpahkan urusannya kepada Sang Pemilik semesta, penguasa kerajaan yang bernama jagat raya.

Shalat malam memberikan energi baru dalam perjuangan hidup, perjuangan islam dan memberi kita bekal yang sangat agung yaitu tawakkal, kepada-Nya.Kalau ada yang bilang, saya sibuk repot dengan urusan pekerjaan dan dakwah, jadi kalau malam ngantuk ga sempat shalat malam, perlu tuh ditanyakan kepadanya,"lebih sibuk mana dengan Rasulullah SAW dan para khulafaurrasyidin?, bukankah urusan mereka jauh lebih sibuk daripada kita, tiap hari mengurus ummat dan keluarga yang tidak sedikit? apakah beliau SAW pernah melewatkan shalat malamnya? pertanyaan ini mestinya membuat kita malu. Karena kita dibanding mereka, ah bukan apa apa.

So, mau refreshing, kenapa ga shalat malam aja???
 
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar