Kalau pertanyaan tadi saya lontarkan ke teman teman pasti
macem macem versi jawabannya. Tergantung mood bisa jadi. Ada yang jawab mikirin
tugas kuliah, mikirin kerjaan numpuk di kantor, mikirin utang, mikirin mau
masak apa, paling parah kalau mikirin si doi lagi ngapain ya. Yup, semua yang
dipikirin tadi banyak diantaranya yang lebih berorientasi pada diri sendiri,
duniawi dan kemaslahatan pribadi.
Apa kata Nabi SAW tentang ini? Rasulullah SAW bersabda dalam
sebuah hadith bahwa,
“ Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya dunia
yang dipikirkannya, shg seolah olah dia tdk melihat hak Allah dalam dirinya
maka Allah akan menanamkan 4 penyakit dalam dirinya: kebingungan yang tiada putusnya,kesibukan
yang tidak ada ujungnya,kebutuhan yang tidak terpenuhi dan keinginan yang tidak tercapai”. ( HR Ath
Thabrani).
Intinya pagi pagi sudah galau. Apalagi kalau bangunnya kesiangan,
lebih parah lagi. Sebenernya kehidupan itu tidak melulu soal kita. Ga dipungkiri saat ini
memang hidup penuh kompetisi, Peluang satu diperebutkan oleh ratusan orang,
bahkan ada sebuah survey yang menyatakan 10 persen kekayaan negara ini dinikmati 90 % penduduk dan 90%
kekayaan dikuasai 10% penduduk. Ga adil memang. Ngerinya kebanyakan dari kita
menikmati yang 10% tadi. Kenyataan yang begini ini yang bikin kita lupa bahwa
Allah lah sang Pemberi rizki manusia. Kesalahan pengelolaan dan distribusilah
yang membawa kepada keadaan demikian, dan itu tugas para petinggi negara ini
atas rakyatnya. Bisa mimpin gak? Ingat pemimpin itu akan dimintai tanggung jawab atas
apa yang dipimpinnya.” Wal amiiru alannaasi ra’in wahuwa mus’uulun ‘an ra’iyyatihi”
Well, back to us, Islam telah memberikan petunjuk soal ini.
Bagi orang orang yang beriman, soal mikir pagi hari nih ada ketentuannya loh.
Subhanallah soal gini juga dibahas ya dalam islam. Luar biasa lengkapnya islam
tuh. Dalam sebuah riwayat disebutkan,
” Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan tidak memikirkan
urusan ummat ( islam), maka dia bukan termasuk golongan mereka”.
Nah loh, Bangun tidur bagi seorang muslim adalah saat paling
fresh, tentunya jika tidurnya benar sesuai ketentuan shariah ya. Tidurnya
bener, berdoa, di awali muhasabah, dan hatinya terpaut kepada Allah. Kalau
tidur sudah diawali dengan galau, ga sempet berdoa, ya bisa jadi bangunnya
gegara mimpi buruk lah. Kondisi fresh sehabis tidur adalah saat paling
produktif untuk berfikir jernih.
Seorang muslim dan mukmin dalam kondisi tersebut sangatlah
baik jika mengawali aktivitas berfikirnya dengan syukur dan menetapkan target
apa yang bisa ia kontribusikan untuk ummat. Sudahkah keluargaku menetapi
shalat, istiqomah dalam iman. Apakah teman temanku saat ini sudah membiasakan
diri dengan ibadah qiyamullayl, apakah saudaraku di lain tempat sudah mendapat
pencerahan dengan islam, apakah yang bisa kulakukan hari ini agar hukum Allah
bisa ditegakkan di muka bumi ini? Apa yang bisa kulakukan hari ini agar halal
menjadi lifestyle masyarakat, apa yang bisa kuberikan untuk saudaraku di tempat
kerja agar kehidupan mereka mengikuti aturan Allah, daan segala pernak pernik
persoalan umat yang kita bisa berkontribusi di dalamnya. Banyak sekali
persoalan ummat yang memerlukan uluran tangan kita.
Sungguh jika masing masing dari kita memiliki pemikiran
skala ummat, inshaaAllah kebaikan dan kebangkitan umat ini tidk akan lama lagi.
Kita akan kembali menjadi ummat terbaik, menjadi pemimpin peradaban, bukan
membebek peradaban sampah barat yang tidak sesuai shariah Allah.Bukan
peradabannya orang orang yang merasa keren dengan performance fisik mereka
apalagi terjerumus dalam kontes kontes maksiat yang sama sekali tidak menghargai
martabat kita sebagai muslim. Cukuplah persoalan ummat di belahan bumi lain itu
sebagai pelajaran berharga, betapa agama Allah ini harus sesegera mungkin di
selamatkan.
“ Jika kalian menolong agama Allah, maka Allah akan menolong
kalian dan akan meneguhkan kedudukan kalian”
Wallaahu a’lam
bacaan yg sangat bermanfaat,, ijin share y mba:)
BalasHapusok 😊
BalasHapus